Senin, 13 Juni 2016

Foreigner Fwends part II !!!

Hola amigos! Balik lagi niii ama gue! Wkwk Gak ah, gak kabeungeutan ngemeng lo-gue aku mah!. Oh ya, awalnya aku download aplikasi ini niatnya buat ningkatin kemampuan bahasa Prancisku, tetapi Tuhan berkehendak lain, aku jadi nyari-nyari orang luar buat dibikin temen dan ketawa bareng, tapi kadang-kadang aku belajar Prancisku dari mereka kok.  Yeap, aku mau ngelanjutin curhatanku tentang temen-temen internetku yang lain. Anyway, langsung to the point aja lha ya.

Aku perkenalkan temanku yang selanjutnya, Maureen. Anak ini umur 18 taun. Tinggal dikota kecil (aku lupa apa nama kotanya) deket Paris. Bahasa inggris dia masih balelol begitupun dengan bahasa Prancisku. Jadi pas kita telponan tuh merod dua-duanya, haha, tapi seru kok, sumpah. Kita ngobrolin banyak hal, antara aku dengannya memiliki kesamaan. Kita tuh anak paling bungsu dari 3 bersaudara, suka sama tato dan tindik juga sama-sama ngerokok. Pas aku tanya berapa batang rokok yang ia bakar dalam sehari, jawabnya 25 batang. What The Face! Dia ngaku sangat kecanduan banget sama rokok, bahkan sampe motoin rokoknya, merknya Winston.

Rokok Winston



Maureen nanya kata-kata kasar apa aja yang aku tau dari bahasa Prancis. Ya kujawab, merde, putain, va te fair voutre, salope, coincé du cul dsb. Selama aku ngejawab tiap kata dia ngakak gak berenti, ya aku gak marah lha. Aku ngerti karena ketika orang asing mengatakan kata-kata kasar menggunakan bahasaku sendiri itu cukup lucu, and I’ve been there, bahkan aku mengajari beberapa dari teman-temanku ini kata-kata kasar dalam bahasa Indonesia, wkwk (jangan ditiru, bukan professional).

Lalu, Thelali. Cewek yang satu ini dateng dari Algeria tetapi sudah bertahun-tahun dia tinggal di Prancis. Orangnya baik, woles, kalem dan naif. Dia gak terlalu mencolok bahkan menarik perhatian, selalu setara dengan rata-rata kebanyakan orang . Dia hobi banget nonton film seri tentang vampire (ex: Vampire Diaries) dan bilang ke aku kalo dia juga kepingin banget jadi vampire. Tapi dia payah dalam hal bercanda, kan pernah lebih dari sekali kami berantem gara-gara candaan dia yang kurang bisa kupahami, jangankan aku, bahkan dia bilang orang-orang sulit mencerna candaanku.

Sebelumnya ada Miranda, sahabat Thel yang kutemui di hellotalk juga. Tapi sayangnya kami kurang begitu dekat dan dia selalu sibuk. Thel-lah yang dekat denganku, dia pernah ngaku kalo dia belum pernah sedeket ini sama orang yang dia temuin dari internet, and that’s me!. Aku ngasih tau buat download permainan “Dragon Hill” karena itu seru, dan pas udah di download, dia menyukainya juga. Well, gak ada yang dapat kubilang unik dari sosok Thelali, kupikir dia seorang yang suka bersembunyi dibalik garis aman tanpa ambil resiko, tapi anehnya dia gak bosenin.

Kemudian, yang terakhir Pauline. Dia orang Prancis juga tapi tinggal disebuah pulau yang sangat kecil tersudutkan dan dilupakan bernama Reunion. Yang aku salut darinya, grammar bahasa inggrisnya keren bingiiiit. Tapi hampir menjadi masalah umum untuk orang Prancis diasana, aksen dan cara baca kalimat. Wew, aku sering capek kalo kedenger dia cerita inggris dengan aksennya yang amburadul udahmah dia tuh cerewet aih, da segala dicaritakeun tea gening.

Pauline baik sekali, sensitive dan gak enakan sama orang. Tapi dia open minded dan a very welcome person. Mau gimanapun karakter kamu, apa yang kamu lakuin dan apapun kamu, dia bakal tetep nerima kamu. Pauline suka banget sama dunia Asia (tentu saja Korea dan Jepang) manga, cosplay dll. Satu momen aku pernah dibuat terkejut olehnya kalo dia suka sama lagu screamo. Wew, penampilan lugu kayak gitu suka sama lagu metal, meeeeen. Remember, don’t judge the book by its cover.But anyway, she’s fun like others.

Okkeh Meggoz! Ini artikel Foreigner Fwends yang kedua berakhir sampai disini dulu. Aku masih saling kontakan dengan ke-6 temanku ini dari September 2015 sampai sekarang. Aku harap bisa ketemu mereka secara langsung empat mata. Anyway, tunggu aja ya blogku selanjutnya. Terima kasih udah baca, baiiiii! 

Minggu, 12 Juni 2016

Foreigner Fwends !!

Hey fellas! Apa kabarmu?! Semoga baik lha yaaa. Haha. 


Well, biar aku kasih tau, ini tuh merupakan blog pertama aku,jadi maaf aja yak kalo misalkan belum enak banget buat dibaca. Aku gak terlalu tau apa yang harus aku post disini, tapi kata banyak orang kalo curhat ditempat yang kayak ginian tuh lebih curcol dan bisa blak-blakan alias gak canggung ato kudu banget pake bahasa formal yang pasti ngebosenin buat dibaca ato lainnya. Jadi aku udah decided buat curhat aja, eitsss! Bentar dulu! Jangan mikir yang kagak-kagak dah kalo udah denger kata ‘curhat’, aku kagak akan curhatin tentang mantan ato betapa rumitnya cinta yang bisa ngebuat kita nge-fly dan lupa idup wkwk, alay jiaelah. Aku bakal nyeritain curhatanku tentang temen-temen internetku!

Well, temenku ngasih tau kalo ada satu aplikasi di ponsel, namanya ‘hellotalk’. Aplikasi initu buat kita-kita yang mau belajar bahasa langsung sama native speakernya ato si-pemilik bahasa tersebut. Mau bahasa korea kamu bisa langsung diajarin sama orang koreanya, sama halnya kalo belajar bahasa inggris, bahasa arab, jepang, prancis dan lainnya.
So yea! Aku kan seorang mahasiswi jurusan bahasa prancis jadi otomatis aku belajar bahasa ini dan nemuin para native perancis di aplikasi itu. Banyak lha ya, ada dari Maroko, Algeria, Tunisia dan pastinya Prancis itu sendiri.



Yang pertama yang paling berkesan itu ada yang namanya Kenza, dia orang Maroko. Bahasa Prancis itu bahasa ibu keduanya setelah bahasa arab. Orangnya baik, pinter, lucu, frontal dan blak-blakan banget. Apalagi kalo ngomen, euhhh udah deh lah, jangan ngarep basa-basi, dia suka langsung to the point. Mau itu nyakitin orang ato kagak yang penting dia jujur, gitu.

Awalnya aku gak begitu nerima sama cara ngomong dia yang ‘biadap’ wkwk dan aku selalu marah juga kesal setelah dia berkata-kata seperti itu. Dia sering gak ngerti kenapa aku suka tiba-tiba marah dan diam kalo telponan. Aku orangnya agak pundungan, jujur aja. Lalu aku jelasin semuanya ke dia tentang ini, tapi dia nerima masukanku dan enggak ngebuat dia jadi berubah ato gimana. Karena sering dan dia juga selalu mengantarnya dengan cara lucu, aku gak begitu marah tapi lama kelamaan udah gak aku masukin kehati, bahkan udah kagak peduli sama kata-kata pedasnya, malah kami jadi sering saling mengejek dan saling ngehina tapi ujung-ujungnya kami tetap akan tertawa. Well, aku jadi belajar sesuatu darinya, aku menjadi orang yang lebih open minded, mudah menerima komentar-komentar orang, menemukan perbedaan-perbedaan antara kami dan yang paling penting aku gak pundungan lagi. Yeayyyyyy!

Yang kedua, Juliette. Cewek muda ateis turunan Itali yang tinggal di Prancis. Yang sangat aku suka darinya adalah dia masih sangat muda tetapi bijak sekali, tuturan kata-kata yang ia ungkapkan sangat lembut, benar-benar mengerti masalah hidup tapi selalu menginspirasi . Jujur saja, aku belum pernah menemui orang berumur 15 tahun yang memiliki cara berpikir sangat dewasa, seperti orang tua yang sudah memiliki begitu banyak pengalaman hidup. Aku mengetahui ini karena kita melakukan ‘deep convos’ lewat telpon dan bukan hanya sekedar basa-basi belaka. Kami saling curhat dan saling bertukar pikiran.

Aku sempat berpikir kenapa dia memiliki sudut pandang seperti ini pada hidup. Kupikir karena dia seorang ateis yang lebih menerima kenyataan. Melihat apa yang dia lihat, merasakan apa yang dia rasakan dan menyentuh apa yang dia raba. Jadi cara dia menghadapi masalah hidup lebih berpikir rasional dan melibatkan banyak logika.
Dia bercerita banyak hal yang baru kudengar. Bagaimana dia sering menagis kalo kepikiran  sahabatnya karena tiba-tiba sahabatnya tidak berbicara dengannya lagi, orang-orang memanfaatkan kebaikannya, dan masih banyak lagi. Dia pernah berkata dalam bahasa inggris yang hampir membuatku menagis karena sangat menyentuh, namun biar kuterjemahkan saja :

“aku senang menemukanmu di aplikasi ini (hellotalk), kau seperti teman untukku, bahkan sudah kuanggap teman. Tapi sayang sekali kita berjauhan, kenapa kita tidak tetanggaan? Kenapa kamu bukan keluarga yang tinggal disamping rumahku? Aku pengen kita bertemu suatu waktu dan aku bakal meluk kamu! Aku pasti senang sekali. Kau janji padaku kita akan bertemu?“

Aku bilang padanya kalau apa yang baru saja dia bicarakan membuatku ingin menangis karena sangat menyentuh hatiku. Juliette memohon untuk jangan menangis karena ia pasti akan menangis juga, haha. Well yea, i promised her anyway. I will meet her, one day.
Selanjutnya, ada yang dari Arab Saudi, Amal. Gak nyambung sih ya antara aku sama dia. Maksudnya, native dia bahasa arab doang dan aku disitu belajar bahasa perancis. Well, dia belajar bahasa inggris dan aku mengisi native bahasaku inggris, jadi nyambung juga, wkwk. Amal innocent pisan! Gak suka sama kata-kata kasar dan megang teguh sama agamanya. Tapi dia baik, cerewet, lucu karena keluguannya dan polosssssssss. Aku salut sama dia karena dia berani bilang kata tidak untuk hal yang tidak disukai, berani berbicara apapun yang mengganjal didalam hatinya, atau frontalnya dia enggak fake!

Banyak hal yang ia ceritakan tentang negaranya. Pasti semua orang tau kota Mekah dan Madinah yang tidak pernah sepi dikunjungi oleh umat muslim seluruh dunia. Tetapi Amal nya sendiri belum pernah melakukan umra kesana, apalagi hajj, wkwk. Juga aturan yang sangat ketat karena negara ini berpegang kuat dengan aturan islam. Kagak boleh berfoto, gak ada musik, cewek cowok dipisah juga cewek disana gak diizinin mengendarai mobil, kalo ngelanggar bakal dimasukin penjara.

Amal ngaku dia gak pernah telponan sama cowok seumur hidupnya, hal ini membuatku cukup terkejut. Terbelesat dipikiranku kalo nikah gimana coba???. Terus dia jelasin kalo nikah dia gakan nemuin cowoknya langsung tapi orang tuanya dan orang tua si calon suami  yang bakal saling ketemu, tukeran foto anaknya dan kalo Amal setuju, nikah deh. Waaaaaaw super sekali!

Aku dan Amal sering sekali telponan, bahkan pernah sampe 13 jam nonstop! Wuahaha! Jangan tanya hal apa yang dibicarakan, kami membahasa segalanya! Kami berdua enggak kepikiran bakal deket kayak sekarang, we’re friends, yeay. Oh, ya! Satu hal yang harus kalian tau, dia bakal dateng ke Indonesia buat liburan dan kami bakal bertemu langsung! OMG! Gak sabar! Semoga jadi lha ya, aamiin.

Nah, ketiga orang ini merupakan teman internetku, sebenarnya masih banyak yang lain yang seru-seru, gokil dan sebagainya. Tapi buat awal-awal ini dulu aja deh ya, haha. Tapi jangan selalu ngarepin hal manis kalo kayak gini. Debat, konflik, perbedaan pendapat, jalan pikir yang hampir berbeda 180 derajat dan salah persepsi udah jadi masalah biasa buat aku kalo sama mereka. Kami saling marah, tapi aku selalu membicarakannya, akhir-akhirnya hal diantara kami baik lagi, kok.


Selalu ada yang bilang “aku tunggu kamu disini, aku akan mengajakmu keliling negaraku” setiap aku mengobrol dengan orang-orang disitu. Kami selalu bertukar pikiran dan pendapat tentang negara kami masing-masing. Budaya, kebiasaan bahkan sampai makanan yang berbeda membuat kami jadi saling tahu. Kami pun sering bercanda dan saling tertawa. Ya kukira pada awalnya candaanku dengan mereka berbeda eh ternyata sama saja kok. Yang menurutku lucu bagi mereka kenapa tidak? Hahaha